Catat Kampus Penerima Beasiswa Luar Negeri S1 Dan S2

Setiap tahun, ribuan mahasiswa dari berbagai mancanegara bersaing memperebutkan beasiswa luar negeri bergengsi. Ada yang ditawarkan melalui institut pendidikan, lembaga pemerintah, yayasan, organisasi swasta, atau konsorsium negara. Mahasiswa berprestasi dan berbakat tentu akan menjadi pertimbangan.

Inilah Beasiswa S1 Luar Negeri 2021

Tidak hanya mahasiswa, pelajar tamatan SMA/SMK sederajat juga berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa S1 di luar negeri. Selain terbebas dari biaya kuliah selama studi, menjadi penerima beasiswa tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi pribadi dan orangtua. Apa saja?

1. Monash University Australia 2020-2021

Monash University

Beasiswa ini dibuka hingga 15 Oktober 2020. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Monash University hanya menyediakan 4 kursi penerima. Sebelum mendaftar, Anda harus memastikan dinyatakan diterima sepenuhnya sebagai mahasiswa baru di universitas jenjang S1 ataupun S2.

Monash University akan menanggung biaya wajib selama studi 100 persen. Mulai dari mata kuliah awal sampai akhir yang telah ditentukan. Beasiswa ini hanya murni memberikan tanggungan pendidikan, karena tidak menyediakan biaya hidup sehari-hari, akomodasi, asuransi, atau tunjangan lainnya.

2. Trustee Scholarship Boston University USA

Boston University

Bagi penerima beasiswa ini, tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun selama masa studi. Seluruh biaya akan ditanggung penuh pihak universitas, mulai dari pendaftaran sebagai mahasiswa baru, dana wajib perkuliahan, akomodasi, tempat tinggal, hingga tunjangan-tunjangan lainnya.

Penerima Trustee Scholarship bisa memperpanjang penerimaan beasiswanya sampai empat tahun. Berlaku untuk semua jurusan program S1. Selain menyasar pelajar berprestasi gemilang, beasiswa ini juga menjaring siswa yang mempunyai jiwa pemimpin yang baik, kreatif dan keberanian intelektual.

3. Jardine University of Oxford

University of Oxford

Biasa disebut Jardine Foundation Scholarship Awards 2020, adalah satu-satunya yang menyediakan beasiswa jenjang S1 di Oxford dan Cambridge. Program ini hanya ditawarkan khusus pelajar di negara Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Myanmar, Singapura dan Kamboja.

Penerima beasiswa akan mendapatkan biaya kebutuhan sehari-hari, tunjangan tahunan, penginapan, uang saku, yang semuanya diluar dana wajib studi. Selain itu juga memperoleh jaminan kesehatan imigrasi negara Inggris, serta tiket pesawat pulang-pergi kelas ekonomi saat studi dimulai dan berakhir.

4. Program Beasiswa Kerjasama Pemerintah Brunei Darussalam

Ada satu lagi negara Asia (Tenggara) yang menawarkan pendidikan gratis S1 bagi mahasiswa berprestasi. Beasiswa ini masuk dalam jajaran daftar beasiswa luar negeri tanpa persyaratan TOEFL. Program ini bekerjasama dengan universitas ternama Brunei Darussalam dan institut pendidikan lainnya.

Biaya bulanan yang akan diterima senilai kurang lebih Rp 1.500.000 dan tiket pesawat pulang-pergi. selain itu, penerima beasiswa akan mendapatkan tunjangan uang buku Rp 6.000.000 per-tahun, akomodasi, bagasi penerimaan, penginapan dan asuransi selama tercatat menjadi mahasiswa aktif.

Program Beasiswa S2 Luar Negeri

Pendaftar beasiswa luar negeri S2 setiap tahunnya mengalami peningkatan skala grafik. Ini tandanya semakin banyak mahasiswa yang telah mempersiapkan diri untuk bersaing mendapatkan gelar lulusan luar negeri.Beasiswa apa yang bisa dicoba untuk melanjutkan jenjang pendidikan setelah S1?

1. Development Related Postgraduate Course (Epos DAAD)

Negara yang sering dibidik pemburu beasiswa luar negeri S2 adalah Jerman. Salah satunya Epos program dari pemerintahan Jerman Kementerian Ekonomi dan Pembangunan. Mahasiswa terpilih akan memperoleh biaya 850 Euro per-bulan, tunjangan studi penelitian 230 Euro per-semester dan lain-lain.

Penerima mendapatkan manfaat tambahan yaitu subsidi dan tunjangan keluarga yang menemani. Biaya yang tidak disediakan adalah uang pendaftaran, Jika Anda tertarik mendaftar beasiswa ini, pastikan mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun. Pendidikan S2 ditempuh selama 12 sampai 24 bulan.

2. Knight Hennesy Scholars 2021

Knight Hennessy Scholars merupakan program S2 full beasiswa yang diadakan Stanford University Amerika Serikat. Di tahun ini, studi akan dimulai pada awal bulan Maret tahun 2021 bertepatan pada musim gugur. Pihak institusi memutuskan untuk hanya menerima 90 kuota saja yang disediakan.

Pendaftaran beasiswa tidak dibatasi usia, warganegara, pilihan konsentrasi studi, ataupun tujuan berkarir. Pendanaan yang diterima berlaku untuk seluruh program studi selama 3 tahun, meliputi biaya kuliah, uang saku, kebutuhan hidup, penelitian, dan akomodasi tiket pesawat pulang-pergi.

3. King Abdulaziz University (dibuka sepanjang tahun)

Bagi Anda yang bercita-cita menempuh pendidikan pascasarjana di Arab Saudi, beasiswa satu ini bisa dicoba. Selama studi berlangsung, pihak institusi akan menyediakan berbagai fasilitas bagi mahasiswa terpilih, diantaranya perawatan kesehatan, makan sehari-hari, pengiriman buku dan tiket berlibur.

Untuk uang saku selama perkuliahan, penerima beasiswa akan mendapatkan uang senilai SR 900 per-bulannya. Kemudian jaminan penelitian sejumlah SR 1.000 tiap bulan selama satu semester dan tunjangan kedatangan SR 1.800. Untuk diterima Anda harus memiliki skor nilai TOEFL 500 dan IELTS 5.

4. Program Global Korea Scholarship (GKS)

Salah satu kendala yang sering dialami pendaftar beasiswa adalah kurangnya skor TOEFL yang harus dipenuhi atau biaya yang harus dikeluarkan saat tes. Bagi yang mengalami hal serupa, Anda dapat memilih program Global Korea Scholarship yang dibuka setiap tahunnya.

Hal pertama yang harus dipastikan adalah Anda setidaknya harus menguasai dasar-dasar Bahasa Korea agar studi berjalan lebih mudah. pemerintahan Korea akan memberi jaminan mahasiswa kuliah dengan fasilitas yang saku, tunjangan kedatangan-pemulangan, biaya kursus, dan dana tambahan.

Itulah beberapa institusi pendidikan populer yang memiliki program beasiswa bergengsi. Menjadi penerima beasiswa luar negeri adalah impian banyak orang. Siapapun harus mempersiapkan bekal sedini mungkin dan siap bersaing dalam skala global untuk memperebutkan kursi pendidikan internasional.